Foto Emayartini alias May Tante girang Janda Kesepian yang Mencabuli 6 BerondongBengkulu-Pelaku pencabulan terhadap delapan remaja dibawah umur, Emayartini alias May (38) warga kompleks Perumnas Kopri, Kelurahan Bentiring Kecamatan Muara Bangkahulu, Bengkulu secara kejiwaan dianggap normal oleh pihak Penyidik Polres Bengkulu Kota, jadi belum diperlukan tes kejiwaan.
Hal tersebut diungkapkan Kasat Polres Bengkulu Kota, Ajun Komisaris Pol. Dwi Citra Akbar ketika di wawancarai wartawan. “Sepertinya dia masih mampu dan lancar menjawab pertanyaan penyidik, jadi belum dirasa perlu untuk dilakukan tes kejiwaan”. Ujarnya.
Setelah menjalani beberapa tahap pemeriksaan penyidik menyimpulkan pelaku belum memerlukan tes kejiwaan, pelaku menangis karena menyesal karena semata-mata nafsu belaka.
Pihak Polres Kota Bengkulu menyatakan korban pencabulan May ada delapan anak, dan saat ini sudah meminta keterangan empat korban.
Bu RT pencabul ABG saat diwawancarai wartawan
Semua brondong merupakan warga di RW 3 Perumahan Korpri Kelurahan Bentiring, Bengkulu. Namun dari sekian banyak brondong yang sudah dikencani, EM mengaku lebih sering “bercinta” dengan DM (17).
Bahkan EM pun mengaku kalau sebenarnya antara dirinya dengan DM menjalin hubungan kekasih. “Sebenarnya kami itu sudah setahun ini menjalin hubungan terlarang. Dulu sih pernah putus, karena DM punya pacar lain, tapi akhirnya DM mau balikan lagi sama saya. Dan selama satu tahun itu juga kami sudah melakukan hubungan layaknya suami istri,” tutur EM kepada wartawan.
Kondisi rumah yang selalu sepi memunculkan niat Ema memuaskan birahinya yang selama ini lama tidak terpuaskan suaminya.
Modus pelaku dengan meminta bantuan mereka untuk memijitnya dengan alasan karena kelelahan.
Setelah itu, korban dirayu untuk membuka baju dan melayaninya. Seluruh kejadian berlangsung di rumah Ema. Beberapa remaja ada yang mengaku dipaksa untuk meladeninya, meski ada yang tidak sampai berhubungan badan.
Pencabulan ini dilakukan May sudah sejak lama. Kejadian ini terbongkar setelah salah satu remaja mengeluh kepada orangtuanya merasa sakit pada kelaminnya. Pada 15 April 2013 lalu, salah satu orangtua korban melapor kepada polisi.
Korban rata-rata berumur belasan tahun, bahkan ada yang masih berusia 14 dan 15 tahun