Abbas Said, Ayah Farhat Abbas (kanan)
BELASAN warga Kalimantan Barat yang tergabung dalam Dewan Adat Dayak mendatangi gedung Mahkamah Konstitusi (MK), sore ini, Jumat (25/10).
Kedatangan masyarakat Dayak ini hendak meminta klarifikasi atas pernyataan salah satu anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terkait suku Dayak.
Hal itu terlontar saat pemeriksaan para saksi dalam sidang etik MKMK terkait kasus dugaan suap pemilukada yang dilakukan oleh mantan Ketua MK Akil Mochtar beberapa waktu lalu.
Dalam sidang etik pemeriksaan saksi yang ditayangkan secara live di TV One itu, salah satu anggota Majelis Kehormatan MK, yakni Abbas Said, sempat melontarkan pertanyaan kepada salah satu saksi (Sarmili) yang justru menyinggung perasaan masyarakat Dayak.
Berikut kutipan kalimat pertayaan yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) itu kepada saksi yang bernama Sarmili: "Kamu saudara bukan orang Dayak kan? Dan bukan orang Kalimantan Barat ya?"
Diketahui, pertanyaan itu dilontarkan oleh Abbas Said lantaran pegawai di MK, Sarmili dikenal cukup dekat dengan Akil. Naas, pertanyaan itu justru menyinggung perasaan masyarakat Dayak.
Oleh karena Akil Mochtar juga merupakan putra Borneo kelahiran Putussibau, Kalimantan Barat, maka pertanyaan itu bagi masyarakat Dayak seakan menilai orang Dayak adalah 'koruptor.'
Karena itu, Dewan Adat Dayak yang mewakili masyarakat Dayak secara keseluruhan meminta Abbas Said untuk secara terbuka menarik kembali ucapannya dan meminta maaf kepada masyarakat Dayak