Keganasan
derek liar ini beberapa hari belakangan rami dibicarakan baik media cetak maupun dunia maya, selain kaskus, tengok saja kompas, detik, dan sebagainya melansir berita premanisme berkedok derek liar ini. Yup monggo kita lihat berikut:
Detik Oto: Jakarta – Kisah Adi ini mungkin membuat miris. Bagaimana preman derek liar bebas beroperasi di kawasan Jakarta Barat tanpa adanya tindakan tegas petugas. Adi bekerja di perusahaan suplier makanan, sudah 4 kali mobil pengangkutnya jadi korban derek liar.”Kena bayar Rp 900 ribu sampai Rp 1,2 juta,” jelas Adi dalam surat elektroniknya kepada detikcom, Selasa (28/5/2013).Mobil kecil ditarif Rp 900 ribu, mobil besar Rp 1,2 juta. Para preman derek liar itu main angkut dan main bawa ke pool mereka di daerah Tomang, tak jauh dari pos polisi.”Mereka itu koperasi, ada logo polisi juga di mobil derek mereka. Katanya ada oknum perwira yang jadi beking,” terang Adi.
Kaskus:Derek Liar Beraksi di Tol Cawang, Incar Pengendara Kencing di Bahu Jalan
Jakarta – Meski sudah berulang kali terjadi dan ditertibkan, derek liar tetap saja berkeliaran mencari mangsanya di sekitar Tol Dalam Kota, Jakarta. Kali ini, satu unit mobil boks sasaran operasi kawanan derek liar tersebut.Adalah Iwan Herman Setiawan, sopir Daihatsu espass nomor polisi B 9078 JR, yang menjadi korban para kawanan pemerasan bermodus derek. Kejadian bermula ketika Iwan tengah kencing di bahu jalan di KM 44 arah Cawang, Senin (27/5/2013), sekitar pukul 19.00 WIB.”Pas balik badan, saya kaget lihat mobil saya sudah dipasang derek,” kata Iwan saat berbincang dengan detikcom, Senin malam.
Melihat itu, Iwan berupaya melawan. Namun dia kalah jumlah dengan komplotan derek liar tersebut. “Mereka ada lima orang. Dua yang maksa saya masuk ke mobil dan tiga lagi di mobil derek itu,” katanya.
Posisi Iwan terjepit. Dia dipaksa masuk ke dalam mobil. Sementara dua pria tidak dikenal tersebut mengapitnya di sisi kiri-kanan kursi mobil. Kendaraan yang dikendarainya yang semula tidak ada masalah, ujar Iwan, mendadak tidak bisa dinyalakan saat derek liar itu muncul.
“Mereka paksa saya supaya mobilnya diderek, katanya (mobil) enggak nyala,” kata Iwan.
Iwan sempat pasrah dengan kondisi yang dialaminya itu. Namun, dia nekat berteriak saat sebuah mobil patroli petugas tengah melintas. Khawatir apa yang dialaminya itu tidak digubris petugas kepolisian, dia sengaja membanting stir mobil.
“Mobil akhirnya banting ke kiri ke kanan untuk menarik perhatian petugas,” ujar Iwan.
Saat kendaran derek keluar melalui pintu Tol Cawang, petugas yang ternyata membuntuti langsung menghadangkan kendaraannya.
“Akhirnya kendaraan saya di lepas. Saya meliat anggota polisi sempat adu mulut dengan derek liar,” katanya.
Kendaraan yang dikemudikan Iwan membawa mesin khusus pencetak braile. Mesin tersebut rencananya akan diperbaiki ke ITS.
Nah uniknya kenapa cuman dihalau atau terkadang dibiarin saja, apa betul yang beginian memang ada bekingnya, padahal dah jelas mereka mangkal dimana, beroprasi di mana, ngpul dimana, mmm bijimana menurut agan sekalian?