Belum lama ini, foto bus yang bertuliskan Pekan Kondom Nasional 2013 ramai diperbincangkan dan menuai kontroversi di media jejaring sosial. Kontroversi bahkan semakin menjadi-jadi setelah beredarnya kabar tentang rencana dan kegiatan bagi-bagi kondom gratis di sejumlah kampus melalui bus tersebut.
Namun, kabar tersebut hanyalah kabar burung belaka. Pasalnya, penanggung jawab Pekan Kondom Nasional 2013 dari DKT Indonesia, Pierre Frederick, membantah adanya rencana kegiatan bagi-bagi kondom. Bahkan, setelah merebaknya berita yang simpang siur, kegiatan bus kondom juga dibatalkan.
"Sejak awal kampanye, bus kondom hanya meliputi kegiatan edukasi di tempat-tempat nongkrong dan kampus dengan cara membagikan materi dan juga memberikan kuis Sex IQ yang interaktif," ujarnya melalui surat elektronik kepada Kompas Health, Selasa (3/12/2013).
Selain itu, berita-berita yang menyebutkan adanya kegiatan bagi-bagi kondom di lingkungan kampus di Yogyakarta juga dibantah oleh Pierre. Kampanye bus kondom rencananya hanya dilakukan di kota Jakarta, tidak di kota-kota lain.
Kampanye bus kondom semula dijadwalkan untuk dimulai pada 2-7 Desember untuk keliling dari Universitas Pancasila, Institut Kesenian Jakarta, Universitas Bina Nusantara, hingga tempat-tempatnongkrong seperti Bulungan dan Senayan. Namun, karena menuai banyak kontroversi dari pemberitaan yang simpang siur, kegiatan tersebut pun dibatalkan.
Kegiatan Pekan Kondom Nasional 2013 sendiri, menurut Pierre, meliputi kampanye edukasi yang dilakukan di 12 kota besar di seluruh Indonesia, khususnya di daerah berisiko tinggi seperti pangkalan truk, pelabuhan, dan lokalisasi dengan membagi-bagikan materi tentang HIV dan AIDS, dan seks aman.
UGM Di-bully di Media Sosial
Pekan Kondom Nasional (PKN) yang dimulai dari 1-7 Desember 2013 menimbulkan banyak kontroversi. Salah satunya adalah dengan diluncurkannya 'Bus Kondom' yang berkeliling membagikan kondom sebagai bagian program sosialisasi.
Ramai di sebuah jejaring sosial, Twitter, "bis kondom" tersebut mampir di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kampus di bilangan Yogyakarta tersebut pun langsung di-bully di sosial media.
Pantauan Okezone, Selasa (3/12/2013), melalui sosial media ini, masyarakat mendapatkan informasi mengenai kedatangan "bis kondom" ke dalam kampus UGM. Tak ayal, hujan kritikan pun mendarat untuk UGM.
Berikut komentar-komentar masyarakat dari sosial media:
"Wakil Rektor UGM akui bus kondom mampir ke UGM. Coba tuh bis dibakar.....kobong kabeh wess!!," ujar seorang pengguna Twitter @hari_priyanto.
"Bis yang dipake untuk bagi-bagi kondom gratis di kampus UGM dalam rangka "Pekan Kondom Nasional". Ini sama aja program penghancur moral anak bangsa," tutur @chuyakasim.
"Bis kondom gratis mangkal di UGM rada kampret emang ini. Seolah-olah UGM tempat mangkal kaya gituan apa? dan harus banget di kampus?" ungkap @irfunz.
"Udah capek-capek longmarch menolak pekan kondom nasional, ealah malah ada bis bagi-bagi kondom gratis mangkal di UGM pula," ucap @neneeenn.
"Wadaw bis pembagi kondom ada di UGM, mana fotonya kocak pula, ngakak," kata @banyuhernu.
"Sedang ramainya bis yang bagi-bagi kondom nih. Tadi bagi-bagi di Bunderan UGM bahkan sampai masuk ke lingkungan kampus," kata @kalikautsar.
"Wakil Rektor UGM akui bus kondom mampir ke UGM," kata @dr_piprim. (ade)