Ravi Murdianto adalah penjaga gawang atau kiper Timnas Garuda Muda Indonesia U-19 yang lahir pada tanggal 8 Januari 1995. Peran Ravi Murdianto sebagai kiper memang 'tak tergantikan' sepanjang Piala AFF Youth Championship 2013 digelar. Ketenangan dan kesigapannya di depan gawang membuat para pemain belakang Garuda Muda menaruh kepercayaan penuh pada pundak kiper Perserang tersebut. Bahkan, pelatih penjaga gawang Indonesia, Jarot Supriadi, menyatakan Ravi Murdianto memiliki sedikit kelebihan dibandingkan kiper pengganti
Rully Desrian. Situasi itu membuat Ravi terus menjadi andalan termasuk ketika bermain 1-1 melawan Malaysia pada laga pamungkas penyisihan Grup B di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (18/9/2013) malam. Kehadiran Ravi memberi ketenangan bagi pemain bertahan Indonesia.
Kiprah dan prestasi Ravi Murdianto sudah terlihat saat dirinya bergabung di level Timnas U-17. Ravi sukses mengantarkan Garuda Muda menjuarai turnamen HKFA tahun 2012. Setahun kemudian, Ravi tetap dipercaya pelatih Indra Sjafri memperkuat timnas U-18. Hasilnya, Ravi Murdianto dan rekan setim kembali mempersembahkan gelar juara pada turnamen serupa pada awal 2013 lalu. Kini, Ravi kembali menghadiahkan Indonesia dengan gelar juara AFF U-19. Kiper Ravi Murdianto dianggap sebagai pahlawan kemenangan Timnas Indonesia U-19 atas Vietnam lewat drama adu penalti pada final Piala AFF U-19 2013, Minggu 22 September 2013. Siapakah sebenarnya sosok Ravi? Ravi pantas menjadi Man of the Match pada final yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Ketika pertahanan Timnas U-19 kesulitan menahan serangan Vietnam, dia berhasil mementahkan semua peluang emas tim lawan. Saat drama adu penalti, Ravi berhasil menggagalkan penendang kesembilan Vietnam yang dilakukan Nguyen Phong. Indonesia akhirnya memastikan gelar juara Piala AFF U-19 untuk kali pertama berkat tendangan penalti Ilham Udin Armain. Ravi memulai karier sepakbolanya bersama sekolah sepakbola (SSB) Putra Bersemi Grobogan, dan kemudian pindah ke SSB Tugu Muda Semarang.
Permainan apiknya membuat Ravi mendapat kesempatan masuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jawa Tengah atau yang dikenal Diklat Salatiga. Usai ditarik untuk bergabung dengan Diklat Ragunan, Ravi kemudian direkrut klub Divisi I Liga Indonesia, Perserang Serang. Kiper yang memiliki tinggi badan 183cm itu kemudian dipercaya pelatih Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas U-17 dan Timnas U-18. Bersama Timnas U-17, Ravi mampu mempersembahkan gelar turnamen HKFA di Hong Kong pada 2012. Pada Februari 2013, Ravi kembali meraih gelar di turnamen yang sama, kali ini bersama Timnas U-18.
Ravi akhirnya berhasil meraih gelar yang lebih bergengsi bersama Timnas U-19. Kiper kelahiran Grobogan itu mempersembahkan gelar Piala AFF U-19. Ini adalah trofi pertama Indonesia sejak Piala AFF U-19 digelar pada 2002.