Jakarta - Kasus prostitusi di bawah umur yang melibatkan Karim Benzema dan Franck Ribery terus berlanjut. Proses persidangan pertamanya dijadwalkan akan berlangsung Selasa (18/6/2013) waktu setempat.
Ribery dan Benzema sudah sekitar tiga tahun terakhir diinvestigasi oleh kepolisian Prancis. Keduanya dituduh telah melanggar hukum terkait penggunaan jasa prostitusi di bawah umur pada tahun 2010 lalu, dengan melibatkan seorang wanita penghibur bernama Zahia Dehar.
Terbongkarnya kasus tersebut ketika itu membuat tim nasional Prancis terguncang, apalagi hal itu terjadi hanya beberapa bulan sebelum kick off Piala Dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan. Dan setelah berjalan beberapa tahun, kasus tersebut akhirnya akan mulai disidangkan.
Dikutip dari Reuters, Benzema dan Ribery disanksikan akan hadir dalam persidangan tersebut. Proses persidangannya sendiri diprediksi akan berjalan panjang, hingga 26 Juni.
Disebutkan kalau Ribery dan Benzema bisa dihukum penjara selama tiga tahun jika nantinya dinyatakan bersalah. Hukuman tersebut juga akan termasuk denda sebesar 45 ribu euro.
Namun begitu Benzema dan Ribery juga berpeluang telepas dari tuntutan tersebut karena keduanya tak tahu usia Zahia Dehar yang sebenarnya. Dari penyelidikan yang sudah dilakukan, Zahia Dehar ternyata sudah bekerja sebagai wanita penghibur sejak usia 15 atau 16 tahun. Dan dia selalu mengaku telah cukup dewasa (18 tahun) untuk melakukan pekerjaan itu.
"Berdasarkan hukum di Prancis, tidak dilarang untuk berhubungan dengan wanita bahkan saat Anda harus membayar untuk mendapatkannya. Apa yang dilarang adalah jika itu dilakukan dengan yang masih di bawah umur. Saat seorang wanita berkeliling Eropa menggunakan pesawat, bisakah Anda memikirkan satu detik saja kalau dia masih di bawah umur?" cetus pengacara Ribery Carlo-Alberto Brusa.
Ribery sudah mengakui kalau dirinya memang menggunakan jasa Zahia Dehar, meski menegaskan kalau dia tak tahu usianya Dehar masih di bawah umur. Sementara pihak Benzema sama sekali menyangkal dan baru memutuskan untuk berkomentar setelah ada keputusan pengadilan.
(din/nds)