Bandung - Nama aslinya Siti Jubaedah. Sapaannya Tante Veni. Usia diperkirakan 30 tahunan. Veni kabur bersama oknum prajurit TNI AU yaitu Kopral Satu (Koptu) RBW yang bertindak brutal. Ia menembak tiga orang di kamar indekos. Satu tewas dan dua lainnya terluka.
Pemilik indekos, Siti Rohaeti (39), punya gambaran sedikit soal sosok Tante Veni. Waktu itu Veni mengaku berdomisili asal Garut, Jawa Barat. Menurut Siti, selama ini Veni tidak memiliki cap buruk.
"Orangnya baik. Ateu atau Tante Veni engga ada masalah sama penghuni indekos lainnya. Cuma Veni memang sering berpakaian seksi," kata Siti saat ditemui di kediamannya yang juga tempat kejadian perkara (TKP) di Gang Narpan, RT 04 RW 04, Kelurahan Situ Saeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Rabu (9/10/2013).
Foto yang menempel di dinding ruang tengah indekos, Veni mengenakan kerudung. Ia mengenakan pakaian pengantin. Namun keseharian atau selama ia indekos enam bulan di sana, tak pakai kerudung.
Siti memiliki lima kamar yang disewakan. Ukuran beberapa kamar tidak serupa. Veni menempati kamar berukuran 4 x 5 meter. Tarif sewa kamar dihuni Veni ini dipatok Rp 500 ribu per bulan. Sejak enam bulan lalu Veni indekos.
"Kamar ini tiap harinya diisi Veni. Nah, si Abang (RBW) paling seminggu tiga kali menemui Veni yang biasa disapa Tante. Kadang seminggu dua kali. Seringnya sih datang sebentar, terus pulang. Dia (RBW) jarang menginap," tutur Siti.
Veni mengaku bekerja pada salah satu tempat hiburan malam yang berlokasi di Kota Bandung. Ia pergi malam dan pulang pagi buta. "Veni jadi PL. Ya, pemandu lagu. Kalau pulang kerja dini hari, dijemputnya sama Abang (RBW) pakai motor," ungkap Siti.
Ia melanjutkan, Veni pernah cerita soal pernikahannya yang pernah kandas. "Veni sudah cerai. Punya anak satu dari pernikahannya waktu itu. Nah, hubungannya dengan si Abang (RBW), Veni ngakunya nikah siri," jelas Siti.