Perjalanan Hidup Ustadz Jefri Al Buchori – Masih jelas teringat ustadz gaul Indonesia yaitu Ustadz Jefri Al Buchori menghembuskan nafas terakhir pada hari Jumat, 26 April 2013 pkl 01.00 WIB. Ustad Jefri Al Buchori atau yang biasa disapa dengan Uje ini mengalami kecelakaan tunggal di daerah Pondok Indah tepatnya di Jalan Gedong Hijau 17 Pondok Indah. Uje yang merupakan pendakwah ini mengendarai motor gedenya dari arah Pondok Indah ke Rempoa. Beliau menabrak trotoar kemudian menabrak pohon palem didaerah tersebut. Pada saat itu juga kondisi badan Ustadz Jefri belum begitu pulih dari sakit. Kecelakaan tunggal yang terjadi merenggut nyawa Uje setelah Uje dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan. Pihak Lakalantas juga telah memeriksa kembali penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Pihak Lakalantas tetap menyatakan kecelakaan tersebut murni kecelakaan tunggal.
Perjalanan Hidup Ustadz Jefri Al Buchori
Kepergian Uje benar-benar membuat semua orang di Indonesia berduka. Terlihat dari banyaknya orang yang melayat kerumah Ustadz Jefri untuk memberikan doa. Kecintaan masyarakat terhadap Uje juga dibuktikan pada saat sholat gaib yang dilakukan di Masjid Istiqlal. Begitu banyak orang yang ikut sholat gaib untuk mendoakan Ustadz gaul dan terkenal ramah ini. Doa juga tidak hanya datang dari orang yang melayat, doa juga diberikan melalui jejaring sosial. Banyak orang di jejaring sosial mendoakan Uje dan masih tidak menyangka bahwa Uje akan pergi secepat ini. Uje meninggal pada umur 40 tahun. Pria kelahiran Jakarta 12 April 1973 ini sangat dicintai oleh keluarga, sahabat, dan jamaahnya.
Perjalanan Hidup Ustadz Jefri Al Buchori
Ustadz Solmed yang juga merupakan sahabat dari Uje merasakan firasat aneh. Uje meminta Ustadz Solmed untuk meneruskan dakwah Beliau. Selain itu juga firasat-firasat aneh yang diberikan Uje adalah Beliau meminta maaf melalui Broadcast Messages di Blackberry messenger. Kemudian, firasat-firasat lain yang dirasakan oleh adik Uje adalah beliau mengatakan bahwa beliau ingin istirahat menjadi pendakwah.
Ustadz Jefri Al Buchori sebelum menjadi pendakwah juga sempat masuk ke dunia gelap. Bekal ilmu Agama yang diberikan oleh orangtuanya ternyata tidak bisa menjadikan Uje lebih baik lagi. Pada masa SMA, masa suram di kehidupan Uje dimulai. Uje sempat dimasukkan ke pesantren, namun pergaulan Uje yang salah membuat Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah. Setelah lulus SMA, Uje pun masuk kuliah di akademi broadcasting.Pada masa ini pergaulan Uje semakin suram.
Pada tahun 1990 Uje memulai karir menjadi artis. Uje sempat main sinetron dan menjadi dancer. Akting Ustadz gaul ini tidak bisa dipandang sebelah mata, pasalnya Uje mendapatkan penghargaan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Pada masa itu, pergaulan Uje semakin salah. Beliau makin menikmati dunia malam. Pada akhirnya, perjalanan yang salah dalam hidup Uje digantikan dengan Uje bertobat di Tanah suci. Umi dan kakak Uje mengajak beliau untuk umroh. Disana beliau memohon ampun dan ingin berubah.
Perjalanan Uje menjadi seorang pendakwah didasari oleh amanah dari Kakak tertua Uje yaitu alm. Ust. H. Abdullah Riyad untuk memberikan dakwah di salah satu masjid di Jakarta. Pada saat itu Uje telah menikah dengan istrinya, Pipik Dian Irawati. Bahkan, teks dakwah pertama kali dibuatkan oleh istri tercinta. Begitu panjang perjalanan jatuh bangun Uje dalam meniti karirnya. Hasil yang didapatkan Uje saat ini, sesuai dengan segala usaha dan kesabaran beliau. Gaya dakwah beliau yang santai sangat dicintai oleh semua kalangan. Uje mampu masuk ke dunia anak muda dan tua. Uje dikenal sangat peduli dengan sesama dan sangat mencintai istri beserta 4 orang anaknya yaitu Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, Ayla Azuhro, dan M Ataya Bilal Risqulah.
Tepat tanggal 26 April 2013, kita kehilangan Ustadz gaul yang bisa menyentuh kalangan muda. Nasehat yang diberikan tidak memberikan kesan menggurui. Beliau sangat dicintai. Semoga beliau mendapatkan tempat yang nyaman disurga Allah SWT. Semoga keluarga beliau diberikan ketabahan dalam menghadapi semua ini.