JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eriko Sotarduga mengakui saat ini ada tiga skenario yang dimiliki PDI-P dalam mengusung pasangan calon di Pilgub DKI Jakarta.
Pertama PDI-P berencana mengusung pasangan calon dari hasil uji kelayakan dan kepatutan enam bakal calon dari eksternal untuk dipasangkan dengan kader internal. Kedua mengusung pasangan calon yang berasal dari kader internal. Ketiga yakni mengusung pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.
"Namun saat ini skenarionya berubah, skenario ketiga jadi pertama, pertama jadi kedua, kedua jadi ketiga. Jadi saat ini skenario utamanya mengusung kembali pasanga petahana, itu sebenarnya yang terjadi di PDI-P," kata Eriko dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (17/9/2016).
Eriko menyampaikan alasan PDI-P dengan skenario utama saat ini karena petahana dinilai sesuai dengan harapan PDI-P dalam membangun Jakarta. Meskipun, Eriko mengakui, kinerja Basuki - Djarot memang tidak sempurna.
Eriko menyebut ketidaksempurnaan itu ditutupi dengan kepuasan publik atas kinerja Basuki - Djarot. Terutama dari hasil survei Poltracking Indonesia yang menyatakan kepuasan terhadap kinerja Basuki sebesar 68,72 persen dan kepuasan terhadap kinerja Djarot sebesar 52,05 persen.
"Jadi masih terus kami kembangkan untuk DKI, belum ada keputusan tetapi sejauh ini seperti itu. Dan alasan kami mengembangkan skenario pertama juga karena kepuasan publik yang harus diperhatikan," ujar Eriko.